Cosmology, theology, anthropology
Bagaimana Tuhan bisa dibela dengan akal?
bagaimana Tuhan dirasionalkan? Apakah Tuhan bisa dicapai dengan akal manusia?
dan Apakah Tuhan itu ada? Pertanyaan-pertanyaan itu sudah umum dikalangan
filsuf. Alam, Tuhan dan manusia adalah objek abadi filsafat sejak abad klasik. Tuhan
menjadi objek filsafat yang telah mengambil banyak perhatian filsuf selain
karena metafisik juga Prima Causa, logosetrisme atau doktrinisasi atau
ontologisasi dan menurut Heidegger harus taken for granted. Amstrong
mengatakan bahwa Tuhan itu bersifat history-anthropologis, dan sifat
seperti itu tidaklah filsafati. Seorang filsuf haruslah berpikir secara radikal
dan mendasar, mecari penyebab sampai dengan akar-akarnya. Menurut Kant sebuah
objek filsafat harus dicari dengan metode a priori yaitu metode yang
mencari dan menelusuri sebab-sebabnya. Begitulah serang filsuf harus bertindak,
meskipun itu adalah masalah teologi.